Selasa, 10 Maret 2020

Part 1: Kuliah Sirah Nabawiyah

Membicarakan Arab Pra-Islam selalu akan bertemu dengan term Jahiliyyah. Pemaparan pemakalah menandaskan, secara ekonomi Jazirah Arab adalah pusat ekonomi dengan adanya Ka'bah. Alasan tersebut ada dalam pemaparan Pemakalah sebagai berikut:

Bagi banyak pihak terdapat beberapa alasan yang penting yang menyebabkan kota Makkah disebut sebagai pusat perdagangan:  
Pertama, Ka’bah sebagai tempat suci yang membuat setiap orang menjadi terkesan dan tertarik untuk mengunjunginya
Kedua, Air Zamzam. Keberadaan sumber air zamzam yang sangat luar biasa dengan nilai kesejahteraan yang luar biasa pula dan tentu menjadi suatu daya tarik untuk memikat banyak orang untuk mungunjunginya.
Ketiga, Makkah adalah tempat yang sangat menjamin keamanan dan kenyamanan.

Dari Sosial-Keagamaan. Meskipun belum mengenal Tuhan Allah, mereka sudah mengakui keberadaan Tuhan dengan wujud lainnya dan jumlahnya tidak Esa (Satu/Tunggal sebagaimana  keyakinan Umat Islam). Pemaparan Pemakalah sebagai berikut:


Sebagian besar suku Arab menyembah berhala (paganism), dengan bentuk yang berbeda-beda, jumlah berhala yang mereka sembah mencapai 360 berhala, yang seluruhnya terletak di sekitar Ka’bah. Tiap suku memiliki berhala sendiri, juga terdapat patung Nabi Ibrahim, Isa Al-Masih, dan Hubal sebagai berhala suku Quraisy, berhala-berhala itu terbuat dari batu akik dan batu hitam. Selain itu juga ada
agama lain yang di anut oleh bangsa Arab pra Islam, yaitu:
1. Ada yang mengenal penyembahan bintang (kaum sha’ibah);
2. Ada penyembah api (majusi); 
3. Ada juga penganut agama samawi seperti Yahudi, Kristen.

Sehingga, term Jahiliyyah yang dimaksud untuk menggambarkan keadaan Arab Pra-Islam itu merujuk kemana?

Part 1: Kuliah Hadis PBA B

Setiap orang dalam menilai sesuatu pasti berbeda-beda. Menurut si A, bahwa apel itu bagus, tetapi belum tentu dengan penilaian si B, bisa jadi standard, tidak bagus atau bahkan lawan dari bagus. Begitu pula Muhadditsin dalam menilai seorang perawi hadis, pasti berbeda. Berikut pemaparan pemakalah:


Pertentangan antara Jarrh wa Ta’dil
  a. jarh didahulukan secara mutlak walaupun muaddilnya lebih banyak daripada jarihnya, sebab bagi jarih mempunyai kelebihan ilmu yang tidak diketahui oleh muaddil dan kalau jarih dapat membenarkan muaddil tentang apa yang diberitakan menurut lahirnya saja.
  b. Ta’dil didahulukan dari jarh, karena jarih dalam mengaibkan rawi kurang tepat dalam hal sebab pencatatanya apalagi kalau dipengaruhi rasa benci
  c. Ta’dil didahulukan bila jumlah muaddil lebih banyak daripada jarihnya, lebih banyak dipandang kuat.
  d. Tetap dalam taarud bila tidak ditemukan yang merajihkan


Bagaimana Pandangan Saudara terhadap solusi yang ditawarkan di atas?