Prof Hasbi Ash-Shiddiqie, dalam bukunya Pengantar Ilmu Hadis, menjelaskan bahwa para ulama terbagi dua kelompok dalam membagi Thabaqat dalam studi Hadis. Ada kelompok yang membagi 15 Thabaqat, ada juga yang membagi 5 Thabaqat. Berikut pemaparan Pemakalah dalam tulisannya:
Tingkatan-tingkatan thabaqat yang ada dalam ilmu-ilmu hadis terbagi atas beberapa bagian diantaranya:[1]
Tingkatan-tingkatan thabaqat yang ada dalam ilmu-ilmu hadis terbagi atas beberapa bagian diantaranya:[1]
1. Thabaqat yang pertama: para sahabat yang
masuk Islam pada permulaan Islam, seperti Khalifah empat dan Bilal bin Abi
Rabah.
2. Thabaqat kedua: sahabat yang masuk Islam
sebelum orang-orang Quraisy bermusyawarah di Darun Nadwah, untuk mencelakakan
Nabi.
3. Thabaqat ketiga: para sahabat yang
berhijrah ke Habsyah, seperti hathib ibn ‘Umar, Suhail ibn Baidla, Abu
Hudzaifah ibn ‘Utbah
4. Thabaqat keempat: sahabat-sahabat yang
mengadakan bai’at pada ‘aqabah pertama, seperti: Rafi’ ibn Malik. ‘Ubadah ibn
Shamit, dan Sa’ad Ibn Zurarah.
5. Thabaqat kelima: para sahabat yang
mengadakan bai’at pada ‘aqabah kedua, seperti: Barra’ ibn Ma’mar, Jabir ibn
‘Abdullah, ‘Abdullah ibn Zubair, Sa’ad ibn Khaitsamah.
6. Thabaqat keenam: para sahabat yang
berhijrah yang diberi gelar Muhajirin, sebelum Nabi memasuki kota Madinah,
yaitu sahabat-sahabat yang menyusuli nabi di waktu Nabi masih di Quba’,
seperti: Ibnu Salamah, Ibnu ‘Abdul Asad, dan ‘Amer ibn Rabi’ah.
7. Thabaqat ketujuh: para sahabat yang
bertempur di perang Badr, yaitu berjumlah lebih dari 110 orang, seperti: Hathib
ibn Balta’ah dan Sa’ad ibn Mu’adz dan Al-Miqdad ibn Al-Aswad.
8. Thabaqat kedelapan: para sahabat yang
berhijrah ke madinah setelah perang Badr, dan sebelum hudaibiyah, seperti: Al
Mughirah ibn Syu’bah.
9. Thabaqat kesembilan: para sahabat yang
turut mengadakan Bai’atur Ridlwan, seperti: Salamah ibn Al-Akwa’, Sinam ibn Abi
Sinan dan ‘Abdullah ibn ‘Umar.
10. Thabaqat kesepuluh: para sahabat yang
berhijrah, setelah perdamaian Hudaibiyah, sebelum pengalahan Mekah, seperti:
Khalid ibn Walid dan ‘Amer bin ‘Ash.
11. Thabaqat kesebelas: para sahabat yang
masuk Islam di masa pengalahan Mekah, seperti: Abu Sufyan, Hakim ibn Hizan dan Athab
ibn ‘Asid.
12. Thabaqat kedua belas: anak-anak yang dapat
melihat Nabi setelah masa pengalahan Mekah dan Haji Wada’, seperti: Sa’id ibn
Yazid, dan Abdullah ibn Tsa’labah.
Ada
juga yang membagi thabaqat shahabah kepada lima thabaqat, tersusun sebagai berikut:[2]
1. Ahli Badar.
2. Mereka yang masuk Islam lebih dulu,
berhijrah ke Habsyi dan menyaksikan peperangan Uhud dan sesudahnya.
3. Mereka yang menyaksikan perang Khandaq
4. Para sahabat yang memeluk agama Islam pada
masa pengalahan Mekah dan sesudahnya.
5. Anak-anak dan budak-budak.
Dari dua kelompok di atas, mana pembagian Thabaqat yang efektif-komprehensif untuk mewakili Thabaqat yang ada?
[1] Hasbi
Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, (Jakarta, PT Bulan Bintang,
1987) hlm 270.
[2] Hasbi
Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, (Jakarta, PT Bulan Bintang,
1987) hlm 272.