Kamis, 26 Maret 2020

Part 3: Rizki, konsep Qurani yang terlupakan IAT A

Rizki adalah salah satu term yang banyak dijumpai dalam al-Quran. Setidaknya, kurang lebih term itu berjumlah 23 kata. Meskipun begitu, term tsb adalah sesuatu yang tak tersentuh/terpikirkan sebagaimana pemaparan pemakalah berikut ini:

Rizqi atau rezeki, menurut dawam rahardjo adalah sebuah konsep penting dalam Al-Qur’an, yang melebihi konsep riba dan zakat. Tetapi konsep rizq tidak mendapatkan perhatian yang lebih dari pemikir-pemikir muslim baik klasik maupun kontemporer. Dengan merujuk ibn khaldun, dawam mengatakan konsep ini dibahas dalam muqaddimah yang kemudian dihubungkan dengan konsep-konsep ‘penghasilan’, ‘keuntungan’, ‘kebutuhan’, ‘penghidupan’, ‘ hak milik’. Dan akumulasi modal. Menurut ibn khaldun, yang menghasilkan suatu nilai tertentu yaitu nilai yang menghasikam kerja.

Pada tempat lain, pemakalah menulis pernyataan sebagai berikut:

Menurut ibn faris kata rizq berarti pemberian untuk waktu tertentu. Terdapat perbedaan dengan al hibah. Makna rizq menjadi meluas, bermakna pangan ,gaji, dll. Sehingga rizq dapat diartikan segala bentuk pemberian yang dapat dimanfaatkan dengan baik.
Banyak para mufasir yang mendefinisikan rezeki, missal sayyid quthb yang mendefinisikan bahwa rezeki bias berbentuk kesehatan,udara,keberadaan dibumi, dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan.
 Buya hamka juga menedefinisikan bahwa rezeki adalah pemberian yang di berikan Allah kepada makhluknyauntuk dimanfaatkan dalam kehidupan. M. quraish shihab menurutnya rezeki adalah suatu yang dapat di gunakan dengan baik dalam berbagai bentuk material maupun spiritual.
Para Ulama mendefinisikam tentang rezeki. Fakhruddin Ar-Razi berpendapat rezeki adalah bagian. Artinya bahwa seseorang mempunyai bagian sendiri yang bukan menjadi bagian orang lain. Fakhruddin Ar-razi membantah dengan pendapat yang bahwasannya rezeki adalah sesuatu yang bias dimakan dan digunakan. Karena Allah menyuruh kita menafkahkan. Dan ulama dari aliran ahl sunnah wal jama’ah berpendapat rezeki adalah sesuatu yang bermanfaat, baik halal maupun haram, kalau di lihat dari segi kebahasaan artinya bagian.

Apakah benar, term Rizki adalah komoditi tafsir dan diskusi belaka? Bukan sebuah term yang dapat membangun Ekonomi Islam?

21 komentar:

  1. Term rizki bukanlah kumuditi tafsir dan diskusi belaka, namun melangkah lebih jauh, rizki bisa diartikan sebagai modal untuk membangun ekonomi Islam. Sebagai landasannya, menurut ahlusunah wal jamaah rizki ialah suatu hal yang bermanfaat, namun ada juga yang mengartikan sebagai al-maahiyah (gaji atau upah). Sedangkan pembangunan ekonomi ialah suatu proses kenaikan pendapatan atau gaji dengan melihat pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi.
    Maka dari itu, pembangunan ekonomi tidak bisa lepas dari pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi akan memperlancar proses pembangunan ekonomi. Dari sinilah status rizki menjadi penopang dalam pembangunan ekonomi dan pertumbuhannya dalam suatu lembaga bahkan negara.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pemakalah nim (3118080) saya sebagai pemakalah setuju dengan pendapat yang diatas, memang konsep rezeki sangat berkaitan dengan ekonomi, tapi disisi lain rizki ini tidak hanya dengan bentuk ekonomi tetapi juga dalam bentuk kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada hambanya contohnya kita diberi kebahagian lahir dan batin dan kesehatan.

      Hapus
  2. Saya sebagai pemakalah setuju dengan mas misbahul, karena konsep rezeki berkaitan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. menurut pendapat saya, saya sependapat dengan misbahul munir bahwa Term rizki bukanlah kumuditi tafsir dan diskusi belaka, akan tetapi dari rizki inilah kita dapat membangun ekonomi islam. sebagaimana yang dijelaskan oleh misbahul munir.Sebagai landasannya, menurut ahlusunah wal jamaah rizki ialah suatu hal yang bermanfaat,yang mana dapat mencukupi kebutuhan dan mensejahterakan kehidupan. Sehingga dengan itu kita dapat membangun ekonomi islam .

    BalasHapus
  5. Mungkin bisa dikatan masih bersinggungan antara rizq dan ekonomi, dan bisa dikatakan kajian ekonomi adalah pengembangan ilmu pengetahuan rizq sendiri, seperti halnya tentang untung yg bisa berkaitan kkenikmatan.Karena pada dasarnya sama sama mencari ridho dari Allah

    BalasHapus
  6. Dalam kamus almunawir kata Rizki mempunyai banyak arti diantaranya ialah, bagian, kekayaan, gaji maupun upah. Sedangkan ekonomi dalam kamus KBBI ialah pemanfaatan uang, tenaga, waktu, atau apa saja yang berharga. Jadi Rizki bukanlah suatu komuditi tafsir saja akan tetapi Rizki bisa juga diartikan sebagai alat untuk membangun ekonomi Islam. Sedangkan ekonomi Islam tidak mungkin akan terwujud tanpa adanya Rizki. Oleh karena itu Rizki merupakan suatu alat untuk membangun dan menumbuhkan ekonomi islam.

    BalasHapus
  7. Pada dasarnya Rizki ialah alat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, ekonomi sendiri tidak bisa lepas dari Rizki. Jadi rizki bisa untuk memperbaiki keadaan ekonomi, dan Rizki bukan sekedar komuditi tafsir dan diskusi belaka. Namun kebanyakan mufasir sangat jarang berbicara tentang Rizki sebagai penopang ekonomi, ini dibuktikan dengan pemaparan pemakalah yang tidak menampilkan permasalahan ekonomi didalam terem rizki. sehingga muncullah asumsi Rizki hanya retorika tafsir dan diskusi saja. Padahal antara Rizki dan pertumbuhan ekonomi tidak bisa dipisahkan karena keduanya memiliki hubungan yang sangat erat.

    BalasHapus
  8. Menurut saya rizki bukanlah sekedar komoditi tafsir dan diskusi belaka seperti dijelaskan dimakalah bahwa menurut M.Quraisy Shihab dijelaskan rizki adalah segala sesuatu yang dapat digunakan secara baik dalam bentuk material dan spiritual. Penggunaan rizki dengan baik juga berdampak dengan keberlangsungan atau penyambung kehidupan manusia dan dengan rizki manusia juga bisa membangun dan mengembangkan sistem ekonomi agar berjalan sistem ekonomi dan keberlangsungan hidup secara semestinya.

    BalasHapus
  9. Berbicara mengenai rizki kita lihat surat Taha ayat 132.

    ﻭَﺃْﻣُﺮْ ﺃَﻫْﻠَﻚَ ﺑِﺎﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ﻭَﺍﺻْﻄَﺒِﺮْ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﻟَﺎ ﻧَﺴْﺄَﻟُﻚَ ﺭِﺯْﻗًﺎ ﻧَﺤْﻦُ ﻧَﺮْﺯُﻗُﻚَ ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﻗِﺒَﺔُ ﻟِﻠﺘَّﻘْﻮَﻯ

    “Perintahkahlah keluargamu untuk shalat dan bersabarlah dalam menjaga shalat. Aku tidak meminta rizki darimu, Aku yang akan memberikan rizki kepadamu. Akibat baik untuk orang yang bertaqwa.” (QS. Thaha: 132).
    Masalah rezeki adalah Allah yang ngatur. Kita tinggal ikhtiar agar bisa sampai ke kita. Saya sangat setuju sekali bahwa rezeki itu apa saja yang bisa kita manfaatkan bagi diri kita. Tak hanya berupa materi saja. Apakah rezki ini bisa membangun perekonomian di Indonesia? Saat bisa. Dengan kita bisa manfaatkan segala apa yang kita terima bisa membantu mendorong perekonomian. Misal bisa memanfaatkan internet para pengendara ojek bisa membuka ojek online bisa membangun perekonomian indonesia bisa lebih baik dengan bisa memanfaatkan internet.

    BalasHapus
  10. Saya sependapat dengan Misbahul Munir ataupun juga teman² diatas, bahwa term rizki bukanlah sebatas komoditi tafsir dan juga diskusi belaka. Bahwa ekonomi Islam sendiri berkaitan dengan rezeki. Rezeki sudah pasti membangun ekonomi Islam, karena kondisi krisis ekonomi yang terjadi ini sejatinya mempengaruhi jatah rizki yang telah Allah tetapkan untuk mahluknya. Rizki yang kita terima tidak selalu datar, terkadang ada kenaikan dan penurunan, begitupun mengenai ekonomi, kadang untung kadang rugi.

    BalasHapus
  11. Rizki bukanlah sebatas komoditi tafasir, dengan Rizki juga kita bisa membangun krisis ekonomi dengan mengambil keuntungan dari berokonomi

    BalasHapus
  12. Saya cukup sependapat dengan Mas Misbah bahwa term rizki pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi

    BalasHapus
  13. Rizki yang dimaksud disini berasal dari kata رزق yang artinya pemberian atau anugerah maksudnya pemberian disini yaitu pemerian apapun yang bersumber dari Allah baik itu kesehatan, harta benda, dll. Dan peran rizki disini sangat menopang kehidupan perekonomian karena salah satu bentuk rizki yaitu harta benda. Sedangkan pembangunan ekonomi unsur yang paling menonjol merupakan harta.

    BalasHapus
  14. Rizki bukn hnya sbg komoditi tfsir dan diskusi belaka.Demikian Ibnu Faris dalam kamusnya, Maqayis al-Lughah. Rizki juga diartikan dengan pemberian yang selalu mengalir baik duniawi maupun ukhrawi. Terkadang juga rizki diartikan sebagai nasib. Juga makna dari sesuatu yang dikonsumsi yang masuk dalam tubuh.
    (3118084)

    BalasHapus
  15. Intaha al khodhiyah (3118045)
    Rizki bukanlah komoditi tafsir belaka. Jika dijabarkan lebih luas rizki memiliki makna yang berbeda beda. Qurasih shihab mendefiniskan rizki sebagai sesuatu yang dapat dimanfaatkan baik berupa material ataupun spiritul. Maknanya bahwa segala sesuati yang dimiliki seseorang merupakan rizki yang alloh berikan. Lalu rizki tersebut digunakan untuk beribadah dan mencukupi segala kebutuhan mereka. Disinolah peran rizki dalam membangun perekonomian seseorang.

    BalasHapus
  16. Makna rizki sangatlah luas, sebagaimana yang sudah di sampaikan oleh pemakalah dalam penafsiran beberapa mufasir. maka dari itu sudah jelas bahwa rizki bukan komoditi tafsir belaka. Apa yang sekarang dapat kita nikmati juga merupakan bagian dari rizki yang tentunya harus selalu di syukuri.

    BalasHapus
  17. Allah SWT berfirman:

    لَيْسَ عَلَيْکُمْ جُنَا حٌ اَنْ تَبْتَغُوْا فَضْلًا مِّنْ رَّبِّکُمْ ۗ فَاِ ذَاۤ اَفَضْتُمْ مِّنْ عَرَفٰتٍ فَا ذْکُرُوا اللّٰهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَـرَا مِ ۖ وَا ذْکُرُوْهُ کَمَا هَدٰٮکُمْ ۚ وَاِ نْ کُنْتُمْ مِّنْ قَبْلِهٖ لَمِنَ الضَّاۤ لِّيْنَ
    "Bukanlah suatu dosa bagimu mencari karunia dari Tuhanmu. Maka apabila kamu bertolak dari 'Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy'aril Haram. Dan berzikirlah kepada-Nya sebagaimana Dia telah memberi petunjuk kepadamu, sekalipun sebelumnya kamu benar-benar termasuk orang yang tidak tahu."
    (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 198)

    Dalam tafsir jalalain, فضلا yang berarti karunia, bisa pula diartikan "rezeki", yakni tidak ada dosa bagimu dalam mencari atau mengusahakan karunia atau rezeku dari tuhanmu untuk berniaga di musim haji.

    Dapat di simpulkan bahwa dengan rezeki yang Allah berikan kepada kita, manusia bisa menjalankan roda perekonomian dengan berniaga dan lain-lain. Sehingga term rezeki ini bukan hanya sebagai komoditi tafsir, tetapi rezeki adalah term yang bisa digunakan untuk membangun ekonomi

    BalasHapus
  18. Rizki itu ada 3 macam 1.rizki diberi oleh Allah secara langsung entah dengan bentuk apa .2.rizki karena kita berihtiyar mencari.3.sering memberi sodakoh..begitu juga bahwa Rizki kekuatan untuk membangun ekonomi" semakin maju..oleh sebab itu ekonomi harus ditegaskan .supaya orang" mengerti arti penting ekonomi buat bekal di dunia untuk Allah.

    BalasHapus
  19. Dalam Al-Qur'an selain kata رزق rizki juga dijelaskan dengan kata نعمة yang mempunyai arti anugerah yg diberikan Allah. Kemudian rizki juga dijelaskan menggunakan kata المال yaitu harta benda, harta yang merupakan pemberian dari Allah untuk makhluknya itu sangatlah luas. Peran atau manfaat rizki disini sangatlah banyak dan beragam untuk membangun perekonomian seseorang bahkan negara, untuk itu term rizki bukan hanya sebagai komoditi tafsir belaka tetapi bisa diartikan sebagai pembangun perekonomian.

    BalasHapus
  20. *bisa digunakan untuk membangun perekonomian

    BalasHapus