Selasa, 24 Maret 2020

Part 3: Fatrah Kenabian dalam Kajian Sirah Nabawiyyah

Setiap Rasul dan Nabi yang di utus oleh Allah ada masa jedanya. Berikut penegasan pemakalah:


Fatrah adalah zaman setelah wafatnya Nabi Isa As. Kepimpinan dunia mengalami kekosongan. Manusia semakin banyak yang menyimpang dari ajaran yang telah dianut. Mereka memasukkan ajaran-ajaran yang ada serta mengubah isi kitab sucinya. Dalam “kegelapan” dan “kegersangan” ini Allah mengutus Muhammad Saw sebagai utusan (Rasul) dengan membawa ajaran Islam. 
Kenabian merupakan desain dari Tuhan yang tidak bisa diberikan kepada karena usaha manusia. Allah Swt lebih tahu dimana dan kepada siapa kenabian diberikan. Muhammad Saw adalah manusia pilihan Allah Swt yang sudah dipersiapkan untuk membawa risalah kenabian untuk seluruh umat manusia yang melintas batas etnis, bangsa dan bahkan dunia. Muhammad Saw mendapatkan perintah Allah untuk menyampaikan amanat tersebut menurut kemampuan akal, pengetahuan dan kecerdasannya. Karena kebijaksanaan dan kegigihannya dalam memperjuangkan agama Islam akhirnya beliau berhasil merombak adat jahiliyah yang telah rusak dalam waktu yang relatif singkat selama kurang lebih 23 tahun.

Bagaimana dengan masa kekosongan yang Nabi Muhammad pernah alami ketika sudah diangkat menjadi Nabi dan Rasul? Seperti halnya banyak yang diungkap para Cendekiawan Muslim klasik tatkala membahas tentang Q.S al-Dhuha.

10 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. ketika Nabi sudah diangkat menjadi rasul wahyu pernah tidak turun lama,dan kaum kafir qurasy mengejeknya dengan mengatakan muhammad telah ditinggakan maka turunlah malaikat dan menyampaikan wahyu surat ad-dhuha, sebagaimana hadis yg di riwayatkan oleh jundub ra.
    4983 - حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ، قَالَ: سَمِعْتُ جُنْدَبًا، يَقُولُ: " اشْتَكَى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَلَمْ يَقُمْ لَيْلَةً - أَوْ لَيْلَتَيْنِ - فَأَتَتْهُ امْرَأَةٌ، فَقَالَتْ: يَا مُحَمَّدُ مَا أُرَى شَيْطَانَكَ إِلَّا قَدْ تَرَكَكَ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: {وَالضُّحَى وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى} [الضحى: 2]

    BalasHapus
  3. Setelah Wahyu dari Allah berhenti untuk beberapa waktu lamanya sehingga rasuRasulu cemas, merasa terasing dari orang-orang beliau merasa ketakutan seperti sebelum turunya Wahyu peetama. Dan beliau merasa galau dirinya di tinggalkan Allah sesudah terpilihnya. Menjadi utusan. beliau kaget dan bingung bahkan sempet terdiam diri dalam keadaan sedih
    Sementara kaum musyrikin berkata Tuhannya Muhammad meninggalkannya dan benci kepada Muhammad " dengan kejadian ini maka turunlah ayat ad-dhuha , untuk membantah orang musrikin tersebut

    BalasHapus
  4. Kaspan Nim 3218025
    Ketika Wahyu terjemah sikap Rasulullah pada waktu itu merasa terasing dari orang-orang beliau juga merasa ketakutan sama seperti sebelum turunya wahyu.dan nabi Muhammad juga merasa kalau dirinya ditinggalkan Allah sesudah terpilihnya, beliau kaget dan bingung bahkan sempet terdiam diri dalam keadaan sedih sementara orang orang musrikin mengejek dengan perkataan Muhammad telah di. Tinggalkan oleh Tuhan nya dan Muhammad telah di benci oleh Tuhan nya,dalam hal itu turunlah ayat yang untuk membantah perkataan orang orang musrikin (Adh Dhuha)

    BalasHapus
  5. Mengapa para cendekiawan muslim clasik membahas tentang surah ad dhuha karena dari asbabul nuzul surah ad dhuha menerangkang tentang jawaban atas pertanyaan dan hinaan yang dilontarkan oleh kaum kafir mekah yang menganggap bahwa rasulallah saw sudah tidak dipedulikan lagi oleh Tuhan, sebab Nabi Muhammad sudah lama tidak menerima wahyu kenabian. Hingga akhirnya turunlah surah ini untuk mempertegas bahwasannya Allah memberitahukan bahwa dugaan kaum kafir Mekah adalah suatu kesalahan yang besar. Allah juga memberi tahu Nabi Muhammad bahwasannya Allah tidak pernah membenci atau melupakannya

    BalasHapus
  6. Silvi fitriani (3218015)
    pada masa kekosongan tersebut Nabi sedih karena tidak menerima wahyu dari Allah, dan Nabi saat itu sering berdiam diri di gua hira. Nabi sering mendapatkan cacian dari orang-orang bahwa Allah telah meninggalkannya.kemudian turunlah surah ad-dhuhu sebagai jawaban bahwa Allah tidak pernah meninggalkan Nabi.

    BalasHapus
  7. Masa kekosongan tersebut dikenal dengan istilah fatratul wahyi atau masa - masa kekosongan turunnya wahyu Nabi Muhammad. Pada masa tersebut Nabi Muhammad tidak mendapatkan wahyu selama 15 hari dan hali inilah yg menyebabkan orang orang kafir mengejek dan menyebarkan isu bahwa Nabi Muhammad telah ditinggalkan oleh Allah. Hingga menyebabkan Nabi Muhammad merasa sangat gelisah, hal itulah yg menjadi asbabunuzul surah Ad-Dhuha. Allah menurunkan surah Ad-Dhuha untuk memberikan kabar gembira kepada Nabi Muhammad karena waktu Dhuha merupakan waktu yang menyenangkan. Pada waktu Dhuha burung-burung bernyanyi, panas matahari belum terlalu menyengat, udara terasa sejuk, dan orang-orang masih memiliki semangat yang tinggi untuk bekerja. Waktu Dhuha menjadi gambaran bahwa surah ini memberikan kesejukan di hati Nabi Muhammad yang mengharapkan turunnya wahyu. Turunnya surah ini menjadi bukti bagi orang-orang kafir bahwa Allah tidak meninggalkan Nabi Muhammad.

    BalasHapus
  8. Disitu nabi bingung karena dari nabi sebelumnya itu jaraknya lama namun nabi Muhammad tidak putus asa dalam menyebarkan agama Islam yang sudah sampai kepenjuru dunia

    BalasHapus
  9. Ahlam Mutiara nim 3218006
    Ketika nabi muhammad saw sudah diangkat menjadi rasul nabi merasakan galau karena berpikiran Allah Swt meninggalkan beliau dan malaikat jibril pun sudah lama sekali tidak menurunkan wahyu untuk nabi muhammad saw selama 15 hari. Dan orang kafir pun banyak yang mengejek beliau dan menganggap ucapan beliau itu hanya omongan belaka atau hoax. Maka dari itu allah menurunkan surat Al-dhuha tersebut untuk membuat nabi merasakan senang dan gembira karena surat ini khusus allah berikan kepada nabi muhammad saja.

    BalasHapus
  10. Ahmad Alfarisi_3218012
    Sesuai namanya, surah ini turun pada waktu dhuha (pagi hari) sebagai jawaban atas pertanyaan dan hinaan yang dilontarkan oleh kaum kafir Mekah yang menganggap bahwa Rasulullah SAW sudah tidak dipedulikan lagi oleh Tuhan, sebab Nabi Muhammad sudah lama tidak menerima wahyu kenabian. Hingga akhirnya turunlah surah ini untuk mempertegas bahwasannya Allah memberitahukan bahwa dugaan kaum kafir Mekah adalah suatu kesalahan yang besar. Allah juga memberi tahu Nabi Muhammad bahwasannya Allah tidak pernah membenci atau melupakannya.

    BalasHapus