Membicarakan Arab Pra-Islam selalu akan bertemu dengan term Jahiliyyah. Pemaparan pemakalah menandaskan, secara ekonomi Jazirah Arab adalah pusat ekonomi dengan adanya Ka'bah. Alasan tersebut ada dalam pemaparan Pemakalah sebagai berikut:
Bagi banyak pihak terdapat beberapa alasan yang penting yang menyebabkan kota Makkah disebut sebagai pusat perdagangan:
Pertama, Ka’bah sebagai tempat suci yang membuat setiap orang menjadi terkesan dan tertarik untuk mengunjunginya
Kedua, Air Zamzam. Keberadaan sumber air zamzam yang sangat luar biasa dengan nilai kesejahteraan yang luar biasa pula dan tentu menjadi suatu daya tarik untuk memikat banyak orang untuk mungunjunginya.
Ketiga, Makkah adalah tempat yang sangat menjamin keamanan dan kenyamanan.
Dari Sosial-Keagamaan. Meskipun belum mengenal Tuhan Allah, mereka sudah mengakui keberadaan Tuhan dengan wujud lainnya dan jumlahnya tidak Esa (Satu/Tunggal sebagaimana keyakinan Umat Islam). Pemaparan Pemakalah sebagai berikut:
Bagi banyak pihak terdapat beberapa alasan yang penting yang menyebabkan kota Makkah disebut sebagai pusat perdagangan:
Pertama, Ka’bah sebagai tempat suci yang membuat setiap orang menjadi terkesan dan tertarik untuk mengunjunginya
Kedua, Air Zamzam. Keberadaan sumber air zamzam yang sangat luar biasa dengan nilai kesejahteraan yang luar biasa pula dan tentu menjadi suatu daya tarik untuk memikat banyak orang untuk mungunjunginya.
Ketiga, Makkah adalah tempat yang sangat menjamin keamanan dan kenyamanan.
Dari Sosial-Keagamaan. Meskipun belum mengenal Tuhan Allah, mereka sudah mengakui keberadaan Tuhan dengan wujud lainnya dan jumlahnya tidak Esa (Satu/Tunggal sebagaimana keyakinan Umat Islam). Pemaparan Pemakalah sebagai berikut:
Sebagian
besar suku Arab menyembah berhala (paganism), dengan bentuk yang berbeda-beda,
jumlah berhala yang mereka sembah mencapai 360 berhala, yang seluruhnya terletak
di sekitar Ka’bah. Tiap suku memiliki berhala sendiri, juga terdapat patung
Nabi Ibrahim, Isa Al-Masih, dan Hubal sebagai berhala suku Quraisy,
berhala-berhala itu terbuat dari batu akik dan batu hitam. Selain itu juga ada
agama
lain yang di anut oleh bangsa Arab pra Islam, yaitu:
1. Ada
yang mengenal penyembahan bintang (kaum sha’ibah);
2. Ada
penyembah api (majusi);
3. Ada juga penganut agama samawi seperti Yahudi,
Kristen.
Sehingga, term Jahiliyyah yang dimaksud untuk menggambarkan keadaan Arab Pra-Islam itu merujuk kemana?
Jadi, yang dimaksud dengan jahiliah nya orang Arab dimasa itu bukan berarti jahil atau bodoh materi, namun jahilnya mereka itu dalam masalah ideologi nya mereka memilih untuk menyembah sesuatu yang dibuat dan fana, dan walaupun mereka berfikir bahwasanya ada dzat yang menciptakan tanpa harus diciptakan. Namun mereka tetap saja menyembah selain dzat yang menciptakan (Allah).
BalasHapusNama Muhammad ulfan Bayu adji NIM 2219062
BalasHapusApa saja yang berkaitan dengan Tarjih Rawi?
sudah pakai nama anonim, sepertinya salah masuk kelas juga
HapusJadi orang pada zaman dahulu dikatakan jahiliah itu karena jahil dalam sikap dan perilaku nya bukan karena perekonomiannya. Dan pada zaman dulu selanain berhala Hubal ada juga latta dan uzza dan lain sebagainya, disinggung dalam Alquran surat An Najem ayat 19-20 bahwa orang-orang Quraisy mengganggap bahwa berhala tersebut anak perempuan Tuhan, ini merupakan bentuk kedurhakaan orang-orang jahiliah karena Allah itu tidak beranak dan diperenakkan
BalasHapusJadi orang pada zaman dahulu dikatakan jahiliah itu karena jahil dalam sikap dan perilaku nya bukan karena perekonomiannya. Dan pada zaman dulu selanain berhala Hubal ada juga latta dan uzza dan lain sebagainya, disinggung dalam Alquran surat An Najem ayat 19-20 bahwa orang-orang Quraisy mengganggap bahwa berhala tersebut anak perempuan Tuhan, ini merupakan bentuk kedurhakaan orang-orang jahiliah karena Allah itu tidak beranak dan diperenakkan
BalasHapusKaspan nim:3218025
BalasHapusTidak masalah ideologi atau perekonomian saja.disebut jahiliah
1.karena pada fase itu manusia bisa di katakan hidup dengan hasrat atau hawa nafsu yang membabi buta tanpa menggunakan akal dan pikiran mereka
2.keadaan masyarakat Nya mendapatkan bimbingan dari Islam baik dari alqurAl-Q dan as-sunah
Idak dari segi ideologi atau masalah perekonomian saja. Di sebut jahiliah
BalasHapus1.karena pada fase itu manusia atau maaymasyar nya bisa dikatakan cara hidupnya mereka dengan hasrat atau hawa nafsu yang membabi buta tanpa menggunakan akal dan pikiran nya.
2.pada fase itu keadaan masyarakat Nya beLom mendapatkan bimbingan dari Rasulullah .
Silvi Fitriani (3218015)
BalasHapusArti kata Jahiliyyah ini adalah bodoh, namun masyarakat pada waktu itu tidak bisa dikatakan bodoh, bahkan mereka pintar dalam berniaga, bahkan ada juga yang pandai bersyair. namun bodoh yang dimaksud disini adalah bodoh dalam berperilaku. semisal dalam menikahpun para suami bisa dengan mudah menjual istrinya kepada oranglain, mereka juga menyembah berhala yang padahal batu itu tidak bisa memberikan pengaruh untuk hidup mereka.
Makna jahiliyah di sini bukan berarti kebodohan nya bangsa arab pada waktu itu, bahkan bangsa arab pada waktu itu sangat ahli dalam pertanian, perdagang bahwa ilmu perbintangan dalam mempreksi musim apa yang akan datang, jahiliyah bangsa arab pada waktu itu menurut saya dalam aspek
BalasHapus1. Aqidah
2. Akhlak
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusYang dimaksud jahilyah bukanlah merujuk kepada materi bangsa arab saat itu namun kepada sifat,ideologi, serta karakter mereka pada saat itu, disebut bodoh karena tidak mampu menggunakan akal atau pikirannya, jika diajari tidak nyambung, diberi sesuatu menolak, diberi nasihat tidak mau mendengarkan, sesuatu yg penting dianggap tidak ada gunanya, dan sebaliknya sesuatu yg tidak ada gunanya dianggap penting, oleh karena kebodohannya itu patung buatannya sendiri dianggap tuhannya, anak perempuan sebagai penerus keturunan dianggap rendah, tidak ada gunannya dan bahkan mendatangkan rasa malu. Wanita termasuk ibunya sendiri dianggap hanys sekedar sebagai harta dan boleh diwaris, oleh sebab itu harkat dan martabat manusia tidak dihargai pada zaman itu.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Ahmad Alfarisi
BalasHapusNim : 3218012
Arti dalam kejahiliyahan tersebut, pada waktu itu masyarakat arab pra islam memiliki kebobrokan dalam perilakunya atau ahlaknya yaitu menyembah patung padahal patung tersebut tidak bisa memberikan pengaruh sama sekali terhadap nya dan yang paling parah adalah mereka beranggapan bahwa wanita itu membawa atau mendatangkan kesialan oleh sebab itu ketika ada seorang bayi lahir, si bapak dari bayi tersebut langsung menguburnya hidup-hidup.