SEJARAH ORIENTALISME
oleh: Inayah Rohmaniyah, M. Hum,
Pre-Knowledge
Islam: (Dalam pengertian)Islam sebagai ajaran yang dibawa Nabi Muhammad
Orientalis: Kajian Barat tentang Timur (tidak hanya tentang Islam tetapi lebih khusus lagi Islam, karena Timur sangat dekat dengan Islam [mayoritas])
Orientalisme mempunyai sejarah yang panjang yang bisa dibagi dalam 3 tahap (Perspektif & Azzumardi A.)
Tahap pertama
Sejak dimulainya Perang Salib antara kaum Kristen dan umat Islam. Dalam tahap ini, para orientalis satu sama lain tidak memiliki keselarasan langkah dan mereka banyak mendapat dukungan dari gereja.
Perang Salib
Angkatan Salib I (1096-1099 M).
Angkatan Salib II (1147-1149) Ã Hasil Konsili Vezelay th 1146, atas anjuran Paus Augenius (1145-1153).
Angkatan Salib III (1189-1192) Ã Paus Gregory VIII & Paus Clements III.
Angkatan Salib IV (1201-1204) Ã Paus Innocent III
Angkatan salib V (1218-1221) Ã keputusan Konsili Lateran IV & Anjuran Paus Innocent III.
Angkatan Salib VI (1228-1229)
Angkatan Salib VII (1248-1254) Ã Prakarsa Paus Innocent IV.
Angkatan Salib VIII (1270-1271) Ã Atas desakan Paus Gregory X.
Tujuan penelitian orientalisme pada abad pertengahan ini memiliki kecenderungan untuk mencari-cari kekurangan dalam ajaran Islam untuk memelihara kepercayaan kaum Kristen. Dari sisi ini, pada era tersebut kebanyakan karya para orientalis memuat tuduhan kepada ajaran Islam dan Rasulullah dengan tanpa memberikan dalil dan bukti historis.
Namun demikian, ada juga orientalis yang tidak sepakat dengan mainstream. Emile Dermenghem (Perancis) misalnya, menulis:
¡°sesudah pecah perang antara Islam dan Kristen, dengan sendirinya jurang pertentangan dan salah pengertian bertambah lebar dan tajam¡±
(Muhammad Husain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, Lii)
Tahap kedua
Dimulai sejak era gerakan renaisance di Eropa. Pada era ini pula terbentuklah bidang keilmuan khusus orientalisme modern.
Di sebagian universitas, didirikan fakultas khusus yang mempelajari dan mengembangkan orientalisme. Pada zaman ini, kaum orientalis berusaha membangun budaya gereja sekular atau gereja yang tidak lagi mencampuri urusan negara.
Selain itu, seiring dengan meluasnya penjajahan bangsa Eropa terhadap negara-negara timur, orientalisme telah dijadikan alat untuk melayani kepentingan kaum penjajah.
(Perspektif: 2005)
Tahap ketiga
Pada tahap kedua lahir apa yang disebut dengan ¡°Orientalisme Baru¡±
Kajian Islam yang dilakukan di Barat jelas tengah mengalami perubahan (Azzumardi Azra: UQ 1994).
Peningkatan apresiasi terhadap Islam di kalangan sarjana Barat inilah yang kemudian memunculkan ¡°Orientalisme Baru¡±
Alternatif Pentahapan
(Versi Inayah)
Tahap Awal (abad VIII) yang berciri akademis
Tahap pertengahan (sejak perang salib sampai sebelum renaissance) yang berciri misionaris
Tahap Pasca Renaissance, yang berciri Politis dan sebagian misionaris
Tahap orientalisme baru, yang berciri akademis/ilmu pengetahuan
Sejarah Persentuhan Barat dan Timur (Islam):
Penyalinan Naskah-naskah Arab bidang Filsafat dan karya ilmiah lainnya ke dalam bahasa Latin.
Sentuhan Barat dengan Perguruan Tinggi Islam
Perang Salib
Lawatan Marco Polo (1254-1324) ke Tiongkok. Description of the World. (The Travels of Marco Polo).
Sebab Permusuhan/Kebencian
Kurangnya pengetahuan pihak Barat tentang hakekat Islam dan sejarah Nabi;
Sikap kaku dan fanatisme
(Menurut Muh. Husain Haikal)
(dari pihak Islam) Sikap apatis dan apriori yang telah mengkristal dan diturunkan dari satu generasi ke generasi yang lain;
Permusuhan yang dijustifikasi dengan dalil agama.
These last years the East-West relationship has undergone enormous change. Six processes of change that point in different directions:
1. Free trade capitalism has triumphed to a degree that only a few years ago was inconceivable. More or less closed economies in the former Soviet Union, India, China, Latin America and a number of African countries have opened up for trade and investments, thus significantly increasing the leverage of international corporations and decreasing the freedom of individual states to defy the interests of international banks and investors.
2. Media and communication networks have created a united world of information, making it impossible to defend one cultural territory from external influence--unless the inhabitants of that territory willingly accept to shield themselves.
3. There has been a shift in the balance of productive force, with economic growth taking place mainly in the Far East.
STUDI ISLAM DI BARAT
* Studi Islam di Barat tidak pernah seragam
* Studi Islam di Barat pada masa awal menjadi bagian dari arus politik di Barat---muncul ORIENTALISME
* Pada perkembangannya secara luas merupakan bagian integral dari perkembangan intelektual di Barat; KAJIAN ISLAM DENGAN DEMIKIAN BANYAK DIPENGARUHI OLEH PERKEMBANGAN INTELEKTUAL SAINTIFIK.
PENDEKATAN KAJIAN
SEJARAH
Bersifat historis dan empiris; berangkat dari fenomena yang ada, sebagai manifestasi dan pengalaman masyarakat beragama.
Tidak terlalu memperhatikan klaim-kalim keimanan dan kebenaran sebagaimana diyakini pemeluknya
Seiring dengan perkembangan keilmuan di Barat yang semakin bersifat fenomenologis dan positivistik maka pendekatan sejarah menjadi dominan.
Memahami Islam sebagai tradisi keagamaan yang hidup, historis, bukan sebagai kumpulan tatanan doktrin.
Latar Belakang Disiplin Keilmuan
Disiplin humaniora; filologi, filsafat, literature, sejarah
Disiplin teologis; sejarah kitab suci, sejarah institusi-institusi agama
Disiplin ilmu-ilmu sosial; antropologi, sosiologi, linguistik, psikologi
Studi Kawasan; kajian Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara
ORIENTALISME BARU
Kajian tentang “Islam yang hidup dan berubah” dan bukan sekedar catatan masa silam.
Penelitian dan kajian dilakukan di tengah kehadiran subyek yang dikaji/diteliti.
Tercipta interaksi dan pertukaran yang dinamis dan positif antara sarjana Barat non-Muslim dengan Sarjana-sarjana Muslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar