Pentingnya al-Quran
bagi Muslim dan
Islam sama dengan
pentingnya Yesus Kristus
bagi umat Kristiani
dan Kristen. Artinya, baik sarjana Muslim maupun non
muslim, dari masa ke masa melakukan penelitian dengan berbagai metode dan
paradigma untuk membuktikan statemen tersebut.
Sarjana Muslim sepakat bahwa
Al-Qur’an adalah kalāmullah yang
diturunkan oleh Allah kepada Muhammad saw melalui perantara Jibril.
Pada periode awal,
Al-Qur’an belum terbukukan
rapi. Pembukuan Al-Qur’an
atau yang sering
dikenal dengan istilah
kanonisasi puncaknya terjadi pada masa era khalifah Utsman bin Affan.
Proses perubahan tersebut, dari sesuatu yang tidak tertulis (oral and listening
tradition) menjadi tertulis
dalam waktu belakangan
ini telah menarik minat para sarjana untuk menelitinya. Perubahan tersebut,
yang seharusnya menyelesaikan beberapa persoalan, di kemudian hari
melahirkan persoalan baru,
salah satu persoalan
yaitu terkait text.
Sebagian sarjana
barat dalam kesimpulannya
atas studi pre-text atau Al-Qur’an sebelum
dikodifikasikan menyatakan bahwa terdapat unsur-unsur lain dalam pembentukan
Al-Qur’an. Misalnya Al-Qur’an telah mengadopsi atau mengambil himne-himne umat
Kristiani, mengadopsi ajaran Yahudi dan Al-Qur’an berasal dari bahasa Syro-Aramaic. Adanya
unsur-unsur tersebut, mereka
secara tidak langsung
menyimpulkan bahwa Al-Qur’an
bukanlah kalāmullāh, meragukan orisinalitas
atas Al-Qur’an sebagai
Firman. Namun di pihak
lain, ada sebagian sarjana Barat yang tidak sependapat dengan hasil kajian tersebut.
Stefan wild adalah sarjana barat
yang tidak sependapat dengan hasil kajian di atas. Wild tetap percaya Al-Qur’an
adalah sebuah firman Tuhan yang sama halnya yang diyakini terhadap Yesus.
Tetapi, firman Tuhan yang berupa Al-Qur’an dan firman Tuhan yang berupa Yesus jauh
berbeda, sehingga terjadi
reduksi pemahaman, bahkan
kesalahan fatal, jika membandingkan antara kedua firman tersebut.
Dalam tulisan singkat ini, penulis
mencoba memaparkan pandangan
Stefan Wild tentang pewahyuan Al-Qur’an. Selain itu,
bangunan pemikirannya, dasar asumsinya dan implikasi dari pemikirannya tersebut
juga dibahas dalam tulisan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar